Adalah sulit untuk dipercaya sudah berapa banyak layanan masyarakat yang di kota kota besar dan daerah-daerah tertentu telah disediakan bagi masyarakat untuk mempelajari ketrampilan yang seharusnya dapat mereka manfaatkan agar ketrampilan seperti menulis , membaca, berbicara dalam bahasa Inggris digunakan dalam aktivitas kerja sehari hari.
Mungkin bagi kelompok warga yang dalam keseharian masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Inggris dimana saat tertentu terpaksa harus mempelajari karena tuntutan profesi atau mereka mendapat ucapan salam yang datang dari para anak didik atau anak anak dari keluarga dirumah yang sebenarnya pertanyaannya sangat sederhana misalnya : Good morning , how are you ? namun kadang sering tidak mendapat jawaban, karena ketidak tahuan untuk menjawab atau tidak mengerti jawaban apa yang harus diucapkan ?.
Demikian pula bagi warga yang bekerja dilingkungan tertentu seperti security, SPG /Sales Promotion Girls dimana mereka berhadapan langsung dengan pelanggan dengan berbagai kriteria yang berbeda atau dari berbagai warga negara asing, jelas menjadikan kewajiban bagi mereka dalam berkomunikasi.
Apa yang akan terjadi bila kondisi seperti ini tidak pernah dimulai dari para pemerhati pendidikan yang mana berharap akan dorongan dari para orang tua di rumah khususnya yang memiliki anak usia belajar yang sudah mempelajari bahasa Inggris di Sekolah bahkan setiap saat mereka juga akan merasa memerlukan bantuan untuk mengerjakan tugas dari guru bila ada pekerjaan rumah. Sebenarnya banyak cara yang bisa lakukan bila mereka paham akan arti dari kata BELAJAR yakni merupakan pemahaman dari proses kerja sebagai bagian dari pemahaman atau pemecahan masalah. Namun patut disayangkan banyak ragam alasan yang mereka hadapi terutama bagi warga masyarakat yang berada dibawah garis ekonomi yang dalam keseharian hanya bekerja sebagai buruh cuci atau pengojek dimana pendapatan mereka sudah mereka syukuri bila untuk membayar SPP anak mereka telah terpenuhi .
Seandainya mereka ingin meningkatkan kwalitas hidup dan menambah ketrampilan, bisa memanfaatkan lembaga lembaga pendidikan non formal khususnya yang merupakan wadah untuk belajar bagi warga yang sebenarnya hanya memerlukan waktu yang sangat fleksibel artinya mereka bisa mengikuti jadwal yang tidak harus lama meninggalkan rumah atau tugas yang rutin.
Berkaitan dengan pandangan/pendapat tersebut diatas sebagai pemerhati pendidikan berharap akan adanya perubahan yang relative permanen dalam kapasitas pribadi seseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktek yang dilakukannya.
Apabila budaya membaca , menulis atau semua kegiatan yang berkenaan dengan kemampuan berbahasa dapat dimiliki oleh warga yang belum memahami maka proses pembelajaran dapat dilakukan dengan keterlibatan banyak orang dengan tahapan-tahapan tertentu.
Bagaimana warga bisa melakukan seperti tugas2 yang sulit , ? Dan mereka dapat melakukan kegiatan belajar sesuai kemampuan dan kebutuhan ? Adalah layak mengharapkan campur tangan dari pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Pendidikan ATAU Lembaga Pendidikan untuk memprakarsai atau memulai sesuatu yang berdampak positif terhadap warga masyarakat dan lingkungan.
Dengan demikian marilah kita segera berpartisipasi secara aktif dalam mencerdaskan anak bangsa dan warga masyarakat agar kemandirian dan self confidence atau percaya diri ada dalam kesadaran tanpa kendala apapun. Amin.
*Penulis adalah Ketua Jurusan dan Guru Produktif pada SMK Pondok Indah Jakarta
SMK PONDOK INDAH MELUNCURKAN
INTERNET HOTSPOT AREA
GRATIS TIS TIS .... BAGI WARGA.... SMK PONDOK INDAH SAJA
PERLU? HUBUNGI KAMI DI KANTOR SMK PONDOK INDAH
Bahasa Inggris? Penting !
25/01/2010 12:17