Get the Better Future with Us

SMK Pondok Indah

Jl. Ciputat Raya No. 11 Pondok Pinang
Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12310
INDONESIA
Phone :
+62 21 70623158
Fax :
+62 21 75901337
smk.pondokindah611@gmail.com

SMK PONDOK INDAH   MELUNCURKAN

INTERNET HOTSPOT AREA

GRATIS TIS TIS .... BAGI WARGA.... SMK PONDOK INDAH  SAJA

PERLU? HUBUNGI KAMI DI KANTOR SMK PONDOK INDAH

SUMBANG ARTIKEL

Rubrik ini ditujukan bagi para Tamu Poin yang ingin menyumbang tulisan artikel tentang pendidikan, budaya, dan seni, serta teknologi yang dirasa akan bermanfaat bagi pembaca lain, khususnya warga SMK Pondok Indah.

Caranya; Tulis nama anda di kolom NAME, dan judul artikel di kolom SUBJECT lalu tulis artikel anda di kolom COMMENT.

Terima kasih.

ELPOIN

Sumbang Artikel

Ujian Nasional

Pakasep 19/04/2011
Mulai senin 18/4/2011 seluruh siswa SMA dan SMK kelas XII menempuh ujian nasional. Demikian juga dengan 47 siswa SMK Pondok Indah.
Ujian nasional tahun terasa perbedaannya dengan ujian nasional (UN) tahun lalu. Kalau tahun lalu, dalam satu ruang ujian hanya ada dua perbedaan paket soal, tapi tahun ini ada lima paket soal. Siswa dalam ruang ujian mendepat lima soal yang berbeda.
Dengan sekali uji coba pada tes kendali mutu yang keempat, mereka berlatih beradaptasi sebagai simulasi UN.
Penyelenggaraan UN diawali dengan pengambilan naskah soal di rayon. Kepala sekolah atau wakilnya harus sudah datang sebelum sholat subuh di rayon untuk menerima pengarahan perihal pengisian administrasi UN. usai solat subuh sekitar jam 6.30 Wib, soal mulai dibagikan kepada sekolah-sekolah dan dibawa langsung oleh kepala sekolah/wakil dengan kendaraan roda empat bersama pengawalan tim pengawas satuan pendidikan (dulu: tim independen).
Sesampai di sekolah, soal tadi dimasukkan ruang khusus hingga waktu jam delapan kurang dua puluh menit tanda bel masuk peserta UN. Lalu siswa mengerjakan dan begitulah.
Dengan dua orang guru dari SMK Tri Mulia, peserta mendapat pengawasan.
Semoga mereka berhasil.

Pembelajaran teman sebaya di KKPI SMK

Pakasep 03/04/2011
Kamis, 24 Februari 2011 14:06:55 - oleh : kusdiyono

Dalam pembelajaran KKPI (komputer) di SMK sebenarnya telah banyak
upaya yang dilakukan oleh guru yang mengajar untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa. Namun usaha itu belum menunjukan hasil yang
optimal. Rentang nilai siswa yang pandai dengan siswa yang kurang
pandai terlalu mencolok. Untuk itu perlu diupayakan pula agar rentang
nilai antar siswa tersebut tidak terlalu jauh yaitu dengan
memanfaatkan/memberdayakan siswa yang pandai untuk menularkan
kemampuannya pada siswa lain yang kemampuannya lebih rendah. Tentu saja
guru yang menjadi perancang model pembelajaran harus mengubah bentuk
pembelajaran yang lain.



Pembelajaran tersebut adalah pembelajaran tutor sebaya. Kuswaya
Wihardit dalam Aria Djalil (1997:3.38) menuliskan bahwa “pengertian
tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yang membantu belajar siswa
lainnya dalam tingkat kelas yang sama”. Sisi lain yang menjadikan KKPI
dianggap siswa pelajaran yang agak sulit adalah bahasa yang digunakan
oleh guru dan kemampuan dasar mereka dalam pelajaran komputer minim
saat SMP dulunya. Dalam hal tertentu siswa lebih paham dengan bahasa
teman sebayanya daripada bahasa guru. Siswa juga lebih enak dan tidak
canggung dalam bertanya tentang hal yang tidak/belum dipahaminya pada
teman sendiri. Itulah sebabnya pembelajaran tutor sebaya diterapkan
dalam proses pembelajaran KKPI (komputer) di kelas X materi dasar-dasar
komputer dan software pengolah kata di SMK.



Hisyam Zaini dalam Amin Suyitno (2004:24) menyatakan bahwa “Metode
belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain.
Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai
strategi pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan
materi kepada teman-temannya.”



Menurut Miller (1989) dalam Aria Djalil ( 1997:3.34) berpendapat
bahwa “Setiap saat murid memerlukan bantuan dari murid lainnya, dan
murid dapat belajar dari murid lainnya.” Jan Collingwood (1991:19)
dalam Aria Djalil (1997:3.34) juga berpendapat bahwa “Anak memperoleh
pengetahuan dan keterampilankarena dia bergaul dengan teman lainnya.”
Pada standar kompetensi sistem operasi dan mengoperasikan software
pengolah kata pada kelas X SMK Negeri 38 Jakarta peserta didik dibawa
pada model pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok-kelompok belajar /
kelompok bimbingan. Setiap kelompok terdiri atas 3 sampai dengan 5
peserta didik dengan 1 (satu) orang pembimbing / mentor.



Menurut Hisyam Zaini (2001:1) (dalam Amin Suyitno, 2004:34) maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.



1. Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri.
2. Bagilah para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen.
Siswa-siswa pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai
tutor sebaya, atau disebut “mentor”.
3. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi /
kompetensi dasar. Setiap kelompok dibantu oleh siswa yang pandai
sebagai tutor sebaya.
4. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas
5. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi /
pembahasan sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Guru bertindak
sebagai nara sumber utama.
6. Untuk memotivasi siswa yang bertindak selaku mentor, maka saat
ulangan praktik mereka para mentor tidak ikut ulangan, tapi hanya
memantau/mengamati/menggunakan komputer yang tidak dipakai ulangan
untuk mereka gunakan (boleh internetan, atau fb-an). Nilai mereka para
mentor diambil dari nilai teman yang dibimbingnya. Contoh jika ada 4
siswa yang dibimbing, lalu keempatnya mendapat nilai di atas KKM, maka
mentor mendapat nilai sesuai dengan nilai tertinggi dari 4 siswa yang
dibimbingnya. Namun jika ada 1 siswa/temannya yang mendapat nilai di
bawah KKM, maka mentor tersebut mendapat nilai sama dengan temannya
yang nilai terendah tadi (di bawah KKM).



Dengan demikian siswa yang bertindak sebagai mentor akan berusah
semaksimal mungkin membimbing temannya agar bisa / menguasai materi
yang diberikan oleh guru. Sebab jika tidak ia akan mendapat nilai
terendah / di bawah KKM, jika ada teman yang dibimbingnya mendapatkan
nilai terendah.



Agar model pembelajaran tutor sebaya mencapai tingkat keberhasilan
yang diharapkan, Miler (dalam Aria Djalil 1997:2.48) menuliskan saran
penggunaan tutor sebaya sebagai berikut.



1. Mulailah dengan tujuan yang jelas dan mudah dicapai.
2. Jelaskan tujuan itu kepada seluruh siswa (kelas). Misalnya : agar pelajaran matematika dapat mudah dipahami.
3. Siapkan bahan dan sumber belajar yang memadai.
4. Gunakan cara yang praktis.
5. Hindari kegiatan pengulangan yang telah dilakukan guru.
6. Pusatkan kegiatan tutorial pada keterampilan yang akan dilakukan tutor.
7. Berikan latihan singkat mengenai yang akan dilakukan tutor.
8. Lakukanlah pemantauan terhadap proses belajar yang terjadi melalui tutor sebaya.
9. Jagalah agar siswa yang menjadi tutor tidak sombong.



dari berbagai sumber diantaranya: https://baliteacher.blogspot.com/2010/02/pembelajaran-dengan-methode-tutor-teman.html

Jangan ajarkan anak kita membajak

beny 04 23/03/2011
benybluescreen.blogpot.com (jogja)
Siapapun tahu dan menyadari bahwa mencuri bukanlah perilaku yang baik, apalagi jika diajarkan kepada anak-anak kita. Percaya atau tidak, itulah yang sering kita temui di dunia teknologi informasi, yaitu penggunaan software diluar batasan yang ditentukan oleh pembuat software tersebut, atau bahkan menggunakan software bajakan. Akan lebih parah lagi jika software bajakan tersebut digunakan sebagai sarana belajar mengajar. Sebenarnya kita tidak boleh menggunakan alasan pendidikan sebagai legalisasi pembajakan software, karena akan mempengaruhi batas nyaman anak didik dalam menggunakan software, jika dari kecil diajarkan secara tidak langsung bahwa membajak itu boleh jika untuk proses pembelajaran, maka anak-anak akan menerima ide legalisasi tersebut sebagai sesuatu yang sah. Oleh karena itu, pemahaman anak-anak terhadap lisensi software yang digunakan sangat penting. Karena disamping mereka diajar untuk menghormati karya orang lain, juga mengajar mereka untuk memahami dan mengikuti aturan penggunaan software tersebut. Pada dasarnya, ada 2 macam lisensi yang berlaku di dunia software, kedua lisensi tersebut adalah Propetiary dan Free and Opensource.

Propetiary Software Pada dasarnya lisensi ini menyatakan bahwa pengguna hanya berhak untuk menggunakan software tersebut. Sedangkan hak milik dan hak intelektual tetap pada pembuat software. Software berlisensi propetiary seringkali menetapkan banyak batasan, antara lain: 1. Batasan penggunaan software, misalnya hanya boleh digunakan untuk pengguna perorangan, dan tidak boleh digunakan oleh badan usaha atau institusi 2. Batasan perubahan konfiurasi, aturan ini biasanya berlaku bagi mereka yang ingin menambah atau mengubah kode pemrograman software tersebut. Bahkan hampir semua software propetiary melarang teknik reverse engineering terhadap software yang mereka gunakan. 3. Pemberlakukan hukum hak cipta, banyak pemilik software yang menyatakan bahwa pengguna software bersedia mengikuti Undang-undang hak cipta yang berlaku di Negara tertentu.

Free and OpenSource Software Kata free tersebut tidak diterjemahkan sebagai gratis, tetapi diterjemahkan sebagai kata bebas atau merdeka. Lisensi FOSS memiliki 2 hal utama yang menjadi jiwa dari lisensi tersebut : 1. Memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memodifikasi dan ikut mengembangkan aplikasi tersebut 2. memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mendistribusikan software tersebut Apakah FOSS selalu gratis ? tidak juga, karena ada beberapa software dengan target pasar enterprise, tidak sepenuhnya gratis, karena pengguna harus membayar dengan sejumlah uang sebagai pengganti dukungan layanan dari pembuat software.

Dari dua kategori diatas, FOSS lebih menguntungkan bagi dunia pendidikan karena beberapa alasan : 1. Karena kode pemrogramannya disertakan, anak-anak didik kita bisa dengan bebas belajar bagaimana software tadi dibuat dan membuka kemungkinan kelompok generasi muda yang mampu membuat software sendiri 2. Biaya untuk memperoleh software tersebut relatif lebih murah dibanding software propetiary 3. Proses pembelajaran tentang pengembangan software menjadi semakin praktis karena banyak contoh aplikasi yang bisa dijadikan bahan pembelajaran, bahkan sampai ke system operasi, yang jika dijelaskan menggunakan software propetiary hanya akan berada di tataran teori, sedangkan jika dijelaskan dengan FOSS akan sampai kepada tataran praktik.

Dari pemahaman lisensi diatas, anda akan disebut pembajak jika menyalin dan menginstall software propetiary meskipun dari master yang diperoleh dengan cara legal. Bahkan anda tidak boleh meminjamkan software anda ke orang lain. Apalagi jika anda memperoleh salinan software tersebut dari persewaan software. Jika anda mampu membeli, anda bisa memilih software propetiary dengan pertimbangan anda tidak perlu bercapek-capek menyesuaikan diri. Tetapi jika anda belum bisa mengalokasikan dana untuk membeli software, silahkan menggunakan software lain yang bisa anda dapatkan secara gratis dan legal.

Sekolah Tempat Pembentukan Karakter

Syech Mahmudin, M.Pd. 25/05/2010
Tulisan ini bermula dari pernyataan Bapak Wakil Presiden ketika mengunjungi
SMA Negeri I Kota Bekasi, Jawa Barat . “ Untuk menjadi peminpin, modal utama
yang harus dimiliki adalah karakter kepemimpinan”, selanjutnya beliau mengatakan
“ Karakter pemimpin bisa dimiliki seluruh manusia karena bisa diciptakan.
Karakter terbentuk dari sifat tauladan individu, orang tua, guru, teman sejawat
dalam perilaku sehari-hari” (Harian SI,Sabtu,20Maret10) .
Dari pernyataan di atas, ternyata Wapres juga menaruh perhatian pada
pembentukan karakter bangsa, beliau menunjuk sekolah sebagai tempat pembentukan
karakter anak bangsa dan individu-individu yang ada disekitarnya sebagai rujukan
taula dan yang harus diadopsi. Individu yang dijadikan nara sumber tentu saja
dipilih dengan alasan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Individu yang dijadikan model tentu saja memiliki karakter yang baik dan kuat,
ia mampu menjaga kesatuan kata dan perbuatan, berilmu, jujur, adil, displin, terpercaya
komunikatif, bermoral, dan terampil dalam menjalankan tugas yang dibebankan
padanya. Itulah karakter seorang yang pemimpin yang harus ditiru dan digugu.
Dari sifat-sifat yang telah diuraikan di atas, kita dapat melihat dalam
tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Ia akan berakhlaq mulia, sopan
berbicara, berpakaian dan gerak-geriknya, Menghormati orang lain, baik atasan,sesama
atau bawahannya. Tokoh itu juga mampu menghargai pendapat orang lain, baik
berupa saran, pendapat atau kritik yang membangun. Ia juga toleran terhadap situasi
yang di hadapi oaring lain dan berimpati terhadap masalah yang dihadapi
bawahannya sehingga ia akan dengan rela memberi pertolongan yang diperlukan.
Dalam setiap tindakan dan keputusan seorang pemimpin haruslah bijaksana
sehingg melegakan seluruh bawahannya.
Kembali ke sekolah sebagai tempat pembentukan karakter siswa, kita ambil
Contoh Siswa Sekolah Menengah Atas saya berpendapat bahwa sebagaian besar siswa
SMA/SMK belum memiliki karakter yang jelas, kuat, dan militan. Mereka belum
meliki disiplin yang tinggi, sering melanggar tata tertib sekolah, semangat berprestasi
kurang kuat, berbicara dengan kata-kata yang kasar bahkan kotor, pergaulan dengan
sesama dan lain jenis juga melampaui batas-batas kewajaran.
Dengan kondisi yang tergambar di atas, apa yang dapat lakukan sekolah
untuk membentuk dan mewujudkan siswa yang berkarakter mulia.
(Penulis adalah Guru SMK Pondok Indah)


Negara dengan Kualitas Pendidikan Terbaik

AM S3 (s'tia s'tiap sa'at) 04/03/2010
Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat pertama di dunia? Kalau Anda tidak tahu, tidak mengapa karena memang banyak yang tidak tahu bahwa peringkat pertama untuk kualitas pendidikan adalah Finlandia. Negara dengan ibukota Helsinki (tempat ditandatanganinya perjanjian damai antara RI dengan GAM) ini memang begitu luar biasa. Peringkat 1 dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA (Programme for International Student Assesment) mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika.
Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga menunjukkan unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas. Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi Top No 1 dunia? Dalam masalah anggaran pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Eropa tapi masih kalah dengan beberapa negara lainnya. Finlandia tidaklah menggenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam perminggu.
Apa gerangan kuncinya? Ternyata kuncinya terletak pada kualitas guru. Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran! Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok dari siswa dengan kualitas seadanya. Beberapa mahasiswa di Indonesia malah memilih fakultas keguruan sebagai alternatif terakhir. Mereka ini dididik oleh perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula.
Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan serta pelatihan dari dosen yang juga berkualitas tinggi tak salah jika kemudian mereka dapat menjadi guru-guru dengan kualitas yang tinggi pula. Dengan kompetensi tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri.
studyJika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK! Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia. Dan kalau mereka bertanggungjawab mereka akan bekeja lebih bebas.Guru tidak harus selalu mengontrol mereka. Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Kita tidak belajar apa-apa kalau kita tinggal menuliskan apa yang dikatakan oleh guru. Disini guru tidak mengajar dengan metode ceramah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Adanya terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan, dan mengakibatkan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.
Kelompok siswa yang lambat mendapat dukungan intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.
Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.
Kehebatan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalau saya gagal dalam mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berarti ada yang tidak beres dengan pengajaran saya! Benar-benar ucapan guru yang sangat bertanggungjawab.
(FB/Coki, worldchanging.com)

https://t4belajar.wordpress.com

Tips Motivasi Belajar Siswa (1)

Muhammad Faiq Dzaki 27/01/2010
Ada beberapa hal yang diinginkan siswa ketika seorang guru akan memasuki ruang kelas dan guru diharapkan nantinya untuk dapat memenuhi hal tersebut untuk menjaga agar siswa tetap termotivasi dalam belajar Menurut Ronald. W. Luee (1990) hal yang diinginkan siswa tersebut adalah:
(1) Siswa ingin kebutuhan pribadinya dalan~ belajar terpenuhi Mereka ingin bakat dan kemampuan mereka dihargai oleh guru dalam kelas;
(2) Siswa menginginkan guru yang benar‑benar menghargai mereka sebagai "manusia", yang peduli mereka bukan hanya guru yang selalu ingin mengevaluasi mereka;
(3) Siswa ingin ditantang dengan pelajaran bukan menjatuhkan mereka;
(4) Siswa ingin guru menjaga dan selalu mendukung mereka serta mengikuti perkembangan mereka secara individu;
(5) Siswa menyukai guru yang bisa menyesuaikan diri dengan usia mereka, humoris dan bisa mengerti humor mereka;
(6) Siswa menyukai cara menerangkan yang jelas dan lengkap serta memberikan contoh‑contoh yang konkrit.

Lana Becker dan Kent N. Schneider (2004 : 13) menyarankan beberapa peraturan agar tetap fokus dan termotivasi dalam belajar :
(1) Menjelaskan kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan diajarkan;
(2) Menyediakan media visual untuk mendukung materi pelajaran;
(3) Menerangkan materi pelajaran secara logis dan dapat diterapkan;
(4) Memberikan kegiatan didalam kelas segera setelah materi tersebut diajarkan;
(5) Membantu siswa untuk menghubungkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang sedang diajarkan; (6) menghargai siswa ketika proses belajar sedang berlangsung. Apabila siswa merasa dihargai maka mereka akan memberikan usaha terbaiknya;
(7) Memberikan standar belajar yang tinggi.

https://penelitiantindakankelas.blogspot.com

Sultan Mehmed II Pembantai Draculla

Allany 26/01/2010
Konon kabarnya Dracula hanya bisa dikalahkan dengan salib dan bawang putih. Dengan kedua benda tersebut Dracula --vampir yang selalu haus darah-- akan lari terbirit-birit. Semua ini hanya kebohongan belaka. Usaha Barat untuk menutup kebenaran yang sesungguhnya. Sejarah yang kini didominasi oleh Barat telah mengaburkan dan menyelewengkan sejarah Dracula. Sosok nyatanya yang kejam dan bengis diubah sedemikian rupa sehingga banyak yang tidak mengetahui siapa sebenarnya Dracula itu. Pengaburan dan penyelewengan itu juga terjadi pada kisah seputar siapa yang telah membunuh Dracula.

Tidak benar kalau Dracula dikalahkan oleh salib dan bawang putih. Ia telah dikalahkan dan dibunuh oleh tebasan pedang pasukan Mehmed II dalam pertempuran di Danau Snagov. Kepala Dracula kemudian dibawa ke Konstantinopel sebagai bukti bahwa Si Penyula itu telah terbunuh. Mehmed II sendiri yang kemudian memancangkan kepala Dracula di tengah alun-alun Constantinopel.

Sejarah sendiri hanya sekilas menuliskan sosok Mehmed II. Padahal, masa kelahiran dan sejarah hidupnya tak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Diakui atau tidak, ia merupakan batu sandungan terbesar bagi Pasukan Salib setelah Saladin. la telah meluluhlantakkan pertahanan Bizantium dan merebut Konstantinopel. la telah membuka pintu masuk yang selama berabad-abad tertutup bagi Islam. Tak salah dan tak berlebihan kalau ia mendapatkan julukan Sang Penakluk (al Fatih). Namun sayang, sejarah hidupnya justru tertutupi oleh seseorang yang bengis dan tak berprikemanusiaan, Dracula. Kalau Dracula sudah menjadi legenda di seluruh dunia, Mehmed II justru dilupakan, bahkan oleh umat Islam sendiri.

(Buku :Sultan Mehmed II Sang Pembantai Dracula oleh: Orhan Basarab)

Bahasa Inggris? Penting !

Rukmini * 25/01/2010
Adalah sulit untuk dipercaya sudah berapa banyak layanan masyarakat yang di kota kota besar dan daerah-daerah tertentu telah disediakan bagi masyarakat untuk mempelajari ketrampilan yang seharusnya dapat mereka manfaatkan agar ketrampilan seperti menulis , membaca, berbicara dalam bahasa Inggris digunakan dalam aktivitas kerja sehari hari.


Mungkin bagi kelompok warga yang dalam keseharian masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Inggris dimana saat tertentu terpaksa harus mempelajari karena tuntutan profesi atau mereka mendapat ucapan salam yang datang dari para anak didik atau anak anak dari keluarga dirumah yang sebenarnya pertanyaannya sangat sederhana misalnya : Good morning , how are you ? namun kadang sering tidak mendapat jawaban, karena ketidak tahuan untuk menjawab atau tidak mengerti jawaban apa yang harus diucapkan ?.

Demikian pula bagi warga yang bekerja dilingkungan tertentu seperti security, SPG /Sales Promotion Girls dimana mereka berhadapan langsung dengan pelanggan dengan berbagai kriteria yang berbeda atau dari berbagai warga negara asing, jelas menjadikan kewajiban bagi mereka dalam berkomunikasi.

Apa yang akan terjadi bila kondisi seperti ini tidak pernah dimulai dari para pemerhati pendidikan yang mana berharap akan dorongan dari para orang tua di rumah khususnya yang memiliki anak usia belajar yang sudah mempelajari bahasa Inggris di Sekolah bahkan setiap saat mereka juga akan merasa memerlukan bantuan untuk mengerjakan tugas dari guru bila ada pekerjaan rumah. Sebenarnya banyak cara yang bisa lakukan bila mereka paham akan arti dari kata BELAJAR yakni merupakan pemahaman dari proses kerja sebagai bagian dari pemahaman atau pemecahan masalah. Namun patut disayangkan banyak ragam alasan yang mereka hadapi terutama bagi warga masyarakat yang berada dibawah garis ekonomi yang dalam keseharian hanya bekerja sebagai buruh cuci atau pengojek dimana pendapatan mereka sudah mereka syukuri bila untuk membayar SPP anak mereka telah terpenuhi .

Seandainya mereka ingin meningkatkan kwalitas hidup dan menambah ketrampilan, bisa memanfaatkan lembaga lembaga pendidikan non formal khususnya yang merupakan wadah untuk belajar bagi warga yang sebenarnya hanya memerlukan waktu yang sangat fleksibel artinya mereka bisa mengikuti jadwal yang tidak harus lama meninggalkan rumah atau tugas yang rutin.

Berkaitan dengan pandangan/pendapat tersebut diatas sebagai pemerhati pendidikan berharap akan adanya perubahan yang relative permanen dalam kapasitas pribadi seseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktek yang dilakukannya.

Apabila budaya membaca , menulis atau semua kegiatan yang berkenaan dengan kemampuan berbahasa dapat dimiliki oleh warga yang belum memahami maka proses pembelajaran dapat dilakukan dengan keterlibatan banyak orang dengan tahapan-tahapan tertentu.

Bagaimana warga bisa melakukan seperti tugas2 yang sulit , ? Dan mereka dapat melakukan kegiatan belajar sesuai kemampuan dan kebutuhan ? Adalah layak mengharapkan campur tangan dari pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Pendidikan ATAU Lembaga Pendidikan untuk memprakarsai atau memulai sesuatu yang berdampak positif terhadap warga masyarakat dan lingkungan.

Dengan demikian marilah kita segera berpartisipasi secara aktif dalam mencerdaskan anak bangsa dan warga masyarakat agar kemandirian dan self confidence atau percaya diri ada dalam kesadaran tanpa kendala apapun. Amin.



*Penulis adalah Ketua Jurusan dan Guru Produktif pada SMK Pondok Indah Jakarta
.

Visi dan Misi

Admin 24/01/2010
Visi:
SMK Pondok Indah mampu mengantisipasi Era Globalisasi yang penuh kompetitif dalam mempersiapkan tenaga kerja menengah terampil di masa 2003-2020, sehingga lulusan SMK Pondok Indah menjadi faktor yang dapat diunggulkan dalam dunia industri pariwisata dan industri perhotelan.

Misi:
-Mendidik manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berakhlak mulia, berpengetahuan, memiliki keterampilan, dan berguna bagi keluarga, agama, dan bangsa.
-Lulusan SMK Pondok Indah dapat terserap di pasaran kerja dan mampu mandiri serta dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
-Terwujudnya KBM dengan sistem ganda antara sekolah dan masyarakat.
-Sekolah sebagai pusat iptek dan bursa kerja.
-Mencetak tenaga terampil dan profesional di bidang perhotelan.